Ain...Amiraa...Adam..

Ain...Amiraa...Adam..
selamanya~

Monday, January 31, 2011

Kita insan biasa...


Seorang tukang air India memiliki dua tempayan besar, masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan, yang dibawa menyilang pada bahunya.

Satu dari tempayan itu retak, sedangkan tempayan yang satunya lagi tidak. Jika tempayan yang tidak retak itu selalu dapat membawa air penuh setelah perjalanan panjang dari mata air ke rumah majikannya, tempayan itu hanya dapat membawa air setengah penuh.

Selama dua tahun, hal ini terjadi setiap hari. Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya. Tentu saja si tempayan yang tidak retak merasa bangga akan prestasinya, karena dapat menunaikan tugasnya dengan sempurna. Namun si tempayan retak yang malang itu merasa malu sekali akan ke tidak sempurnaannya dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yang seharusnya dapat diberikannnya.

Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak itu berkata kepada si tukang air, "Saya sungguh malu pada diri saya sendiri, dan saya ingin mohon maaf kepadamu."

"Kenapa?" tanya si tukang air, "Kenapa kamu merasa malu?"

"Saya hanya mampu, selama dua tahun ini, membawa setengah porsi air dari yang seharusnya dapat saya bawa karena adanya retakan pada sisi saya telah membuat air yang saya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah majikan kita. Karena cacatku itu, saya telah membuatmu rugi." kata tempayan itu.


Si tukang air merasa kasihan pada si tempayan retak, dan dalam belas kasihannya, ia berkata, "Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan."

Benar, ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak Memperhatikan dan baru menyadari bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang sisi jalan, dan itu membuatnya sedikit terhibur. Namun pada akhir perjalanan, Ia kembali sedih karena separuh air yang dibawanya telah bocor, dan kembali tempayan retak itu meminta maaf pada si tukang air atas kegagalannya.

Si tukang air berkata kepada tempayan itu, "Apakah kamu memperhatikan adanya bunga-bunga di sepanjang jalan si sisimu tapi tidak ada bunga di sepanjang jalan di sisi tempayan yang lain yang tidak retak itu. Itu karena aku selalu menyadari akan cacatmu dan aku memanfaatkannya.Aku telah menanam benih-benih bunga di sepanjang jalan di sisimu,dan setiap hari jika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih-benih itu. Selama dua tahun ini aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk menghias meja majikan kita. Tanpa kamu sebagaimana kamu ada, Majikan kita tak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang."

Setiap dari kita memiliki cacat dan kekurangan kita sendiri. Kita semua adalah tempayan retak. Namun jika kita mau, Tuhan akan menggunakan kekurangan kita untuk menghias-Nya. Di mata Tuhan yang bijaksana, tak ada yang terbuang percuma. Jangan takut akan kekuranganmu. Kenalilah kelemahanmu dan kamu pun dapat menjadi sarana keindahan Tuhan.


- Motivasi Diri -

hurm...dr citr nie..mira dpt wat ksimpulan bhwa kita suma x smpurna..ad kelebihan dan kekurangn.. tp, disisi Allah, stiap hmbaNYA bgitu smpurna.. bg diri mira sndiri, mira akui, mira spt tmpyn retak, krna punya kkurngn dr sudut zahir iaitu fizikal, yg suma org bley nmpk.. kdg2, rse rndah diri bgitu mnebal dlm diri.. mira rase bgitu kerdil bila brd di sekeliling msyrkt..brasa diri ni x layak tuk berdmpingan dgn ssiapapun.. hati mira cpt sensitif dan mudah mngalirkn air mata..tp, khidupn hrus ditruskn..slagi hayat dikandung bdan.. wlw bgaimanapn onak dan duri, bgaimana tomahan yg diterima, sma spt apa yg hrus ditelan oleh tmpayan retak drp kemegahan yg dilemparkn oleh tmpayn smpurna.. mira slalu brtnya dimanakah kelebihan itu? yg x cntik klw di touch-up cm mne skalipun, ttp akan nmpk celanya.. enthla.. mira x temui jwpn tuk soalan itu..mgkin jwpn yg mira cri ad pd org lain, yg mira prlu dgr..sma spt apa yg dituturkn oleh tukang air trsbut kpd tmpyan retak..

~tinta penulis~

No comments:

Post a Comment